Friday, December 20, 2013

Perdarahan Bercak Awal Kehamilan, Apakah Keguguran ?

Betapa bahagia sebuah keluarga baru ketika akan menyambut hadirnya sang buah hati. Apalagi itu adalah kehamilan yang pertama dan dinanti - nantikan. Disaat telah terlambat datang bulan hingga melakukan test kehamilan. Kebahagiaanpun memayungi kehidupan rumah tangga. Namun ada juga keluarga yang mendapat ujian dibalik kebahagiaan tersebut. Marilah kita sama - sama berdoa dan belajar agar hal itu tidak terjadi pada kita semua. Amin...
Pada tulisan kali ini, kami akan menuliskan seputar hal - hal yang terkait terjadinya keguguran yang ditandai adanya perdarahan pada ibu hamil khususnya pada kehamilan muda.
Sebenarnya perdarahan yang terjadi saat hamil muda dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti keguguran, kehamilan di luar kandungan, ataupun hamil anggur. Namun untuk tulisan kali ini kita batasi khusus untuk keguguran. Untuk kehamilan di luar kandungan dan hamil anggur kita bahas di tulisan kami lainnya.

Keguguran atau dalam bahasa medis disebut abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Untuk kehamilan muda, hal ini perlu diperhatikan mengingat angka kejadian abortus sangat tinggi. Sebuah penelitian pada tahun 1993 memperkirakan total kejadian abortus di Indonesia berkisar antara 750.000 dan dapat mencapai 1 juta per tahun dengan rasio 18 abortus per 100 konsepsi.

Ada dua jenis abortus, yaitu :
Abortus spontan, abortus yang terjadi bukan karena faktor-faktor mekanis (trauma) ataupun medisinalis (obat-obatan), dan semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Abortus yang disengaja, abortus yang terjadi akibat unsur kesengajaan misalnya memakai obat-obatan maupun alat-alat.

Beberapa hal yang perlu bunda-bunda perhatikan sebagai tanda terjadinya abortus, ialah :
  1. Terlambat Haid dan disertai gejala mual muntah. Hal ini perlu diketahui guna memastikan benar telah hamil.
  2. Perdarahan melalui vagina. Jika perdarahan bercak yang ringan tanpa keluarnya jaringan hasil konsepsi kemungkinan masih bisa tertolong. Jika perdarahan banyak dan disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi kemungkinan tidak bisa lagi dipertahankan.
  3. Rasa nyeri di daerah perut tengah bagian bawah atau panggul. Tanda ini sering dirasakan ibu hamil dengan perasaan tidak nyaman dan kram.
  4. Pembukaan ostium serviks. Untuk mengetahui ini, silahkan bunda-bunda periksakan ke ahlinya baik dokter maupun bidan. Ostium serviks adalah daerah disekitar mulut rahim dimana pada kejadian abortus mulut rahim ini terbuka.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala abortus tersebut ?

Hindari aktifitas sedang - berat (sebaiknya istirahat total di tempat tidur) dan segera periksakan diri bunda ke dokter, hal ini penting guna menyelamatkan sang buah hati sebelum terlambat. Biasanya dokter akan mengajukan pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan guna mengetahui kondisi rahim bunda.

Bagaimana mencegah terjadinya keguguran ?
  1. Hindari Kafein (kopi dan teh), terlalu banyak mengonsumsi kafein saat trimester pertama kehamilan bisa memicu keguguran. Sekitar 100 gram kafein diperbolehkan untuk wanita hamil yaitu setara dengan 1 bungkus kopi instan. Untuk menghindari keguguran, kurangi asupan kopi.
  2. Hindari Pengawet Makanan. Setiap jenis makanan yang memiliki pengawet bisa merupakan penyebab keguguran. Termasuk pula minum jus dalam kemasan, sebaiknya Anda membuatnya sendiri di rumah.
  3. Hindari Keju. Keju adalah makanan yang berbahaya bagi ibu hamil, maka sebaiknya hindari makan keju pada trimester pertama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan keracunan makanan yang parah dan menyebabkan keguguran spontan. Untuk menghindari keguguran, jangan makan keju.
  4. Hindari Stres. Ketika Anda sedang stres, hormon kortisol akan diproduksi dalam tubuh Anda. Hormon stres ini dapat memicu kontraksi pada rahim dan menggugurkan janin muda. Jadi, cobalah untuk menghindari stres sebaik mungkin.
  5. Jangan lelah berlebih. Misalnya bepergian jauh selama kehamilan harus dilakukan dengan cara yang sangatlah aman. Khususnya pada trimester pertama kehamilan, ketika janin masih belum cukup kuat untuk menghadapi guncangan, jadi hindari melakukan perjalanan jarak jauh. Juga, cobalah untuk menghindari bepergian dengan kendaraan roda dua.
  6. Jika telah mendapati diri telah terjadi perdarahan bercak, bunda jangan melakukan hubungan seksual dulu.
  7. Jaga asupan gizi dan konsumsi zat besi untuk mencegah anemia
  8. Jaga jarak kehamilan, jangan terlalu pendek.
  9. Jangan mengkonsumsi makanan yang tidak bersih. Infeksi bisa menyebabkan terganggunya placenta yang menyuplai nutrisi bagi janin.
  10. Hindari obat-obatan yang dapat merugikan perkembangan janin serta radiasi (rontsen, handphone).

No comments :

Post a Comment

Sekian dari kami, semoga bermanfaat dalam menambah wawasan kita. Jangan ragu meninggalkan jejak melalui komentar. Bagi yang ingin berbagi pengalaman silahkan tuliskan lewat komentar dibawah, semoga pengalaman Anda bisa jadi pelajaran buat yang lainnya.